Tidak sedikit orang yang bermain handphone sebelum tidur. Setelah itu terlelap dalam keadaan posisi handphone di dekat kepala.
Ada informasi yang mengatakan bahwa meletakan handphone di dekat kepala dapat memicu kanker otak akibat radiasinya. Tapi, apakah itu benar?
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bahwa informasi tersebut adalah mitos.
Asumsi ini terbantahkan dari hasil penelitian yang diikuti oleh 420.000 pengguna handphone selama 20 tahun.
Dalam penelitian tersebut, peneliti tidak menemukan hubungan antara handphone dan tumor otak. "Alias tidak ada bukti ilmiah risiko kanker meningkat akibat penggunaan ponsel," tulis Kominfo di akun Instagram resminya, dikutip Rabu (28/4/2021).
Berdasarkan data dari Cancer Research di United Kingdom (UK), disebutkan bahwa radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang dipancarkan dan diterima oleh handphone bersifat non-ionisasi dan sangat lemah.
Energi non-ionisasi ini juga tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA. Inilah alasan penggunaan handphone tidak terbukti secara langsung menyebabkan kanker otak.
Sampai saat ini, radiasi handphone dapat menyebabkan kanker atau tumor otak masih menjadi kontroversi.
Kekhawatiran tersebut muncul bukan tanpa alasan. Sebab, handphone memancarkan energi radio frekuensi. Selain itu, jumlah pengguna handphone meningkat dengan sangat cepat, sehingga jumlah frekuensi penggunaan handphone turut semakin meningkat.
Georgia Reader Reply
Et rerum totam nisi. Molestiae vel quam dolorum vel voluptatem et et. Est ad aut sapiente quis molestiae est qui cum soluta. Vero aut rerum vel. Rerum quos laboriosam placeat ex qui. Sint qui facilis et.